Nazrenda Redy ©. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 19 Juni 2015

Jumat, 14 Maret 2014

Marhaenisme, Sosialisme bukan Komunisme!


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
     Hari ini saya akan memberi tau hasil pemikiran pahlawan dan presiden pertama kita, Ir. Soekarno yang BERANI. Kita tau bahwa ialah yang membuat Indonesia bebas dari cengkraman bangsa yang tidak manusiawi dan kejam, yaitu bangsa Belanda.


     Hasil pemikiran itu adalah Marhaenisme. Menurut Wikipedia, Marhaenisme adalah ideologi yang menentan enindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Di masa kini, ideologi ini telah berkembang dan dikenal dengan nama Marhaenisme Kekinian. Ideologi ini adalah hasil dari pemikiran presiden kita yang pertama yaitu, Soekarno. Ajaran ini awalnya bermaksud untuk mengangkat kehidupan rakyat/orang kecil. Orang kecil yang dimaksud disini adalah petani dan buruh yang hidupnya selalu dalam cengkeraman orang-orang kaya dan penguasa.


     Marhaenisme diambil dari seorang petani bernama Marhaen yang hidup di Indonesia dan dijumpai Bung Karno pada tahun 1926-1927. Dalam versi yang berbeda, nama petani yang dijumpai Bung Karno di daerah Bandung, Jawa Barat itu adalah Aen. Dalam dialog antara Bung Karno dengan petani tersebut, selanjutnya disebut dengan panggilan Mang Aen. Petani tersebut mempunyai berbagai faktor produksi sendiri termasuk lahan pertanian, cangkul dan lain-lain yang ia olah sendiri, namun hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan hidup keluarganya yang sederhana. Kondisi ini kemudian memicu berbagai pertanyaan dalam benak Bung Karno, yang akhirnya melahirkan berbagai pemikiran sebagai landasan gerak untuk kedepannya. Kehidupan di ribadian yang lugu, bersahaja namun tetap memiliki semangat berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya inilah, maka nama petani tersebut oleh Bung Karno diabadikan dalam setiap rakyat Indonesia yang hidupnya tertindas oleh sistem kehidupan yang berlaku. Sebagai penyesuaian bahasa saja, nama Mang Aen menjadi Marhaen.

     Istilah ini untuk pertama kalinya digunakan oleh Soekarno di dalam pleidoinya tahun 1930, Indonesia Menggugat untuk mengganti istilah proletar.

     Dalam bukunya "Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai", Kol. (Inf.) Soegiarso Soerojo, seorang perwira intelijen pada masa Orde Baru, menyangsikan bahwa ada petani yang memiliki nama Marhaen, dan memberikan alternatif sumber lain dari nama tersebut, yaitu singkatan dari Marx-Hegel-Engels. Di kemudian hari, Soekarno juga menyebutkan bahwa Marhaenisme adalah Marxisme yang diterapkan sesuai dengan kultur dan alam Indonesia.




     Marhaenisme pada esensinya adalah sebuah ideologi perjuangan yang terbentuk dari Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa versi Bung Karno.

     Menurut marhaenisme, agar mandiri secara ekonomi dan terbebas dari eksploitasi pihak lain, tiap orang atau rumah tangga memerlukan faktor produksi atau modal. Wujudnya dapat berupa tanah atau mesin/alat. Dalam konteks modern, kendaraan, perangkat teknologi informasi, alat dapur dan barang elektronik bisa saja diberdayakan dengan tepat guna sebagai modal atau faktor produksi. Meskipun tidak besar, kepemilikan modal sendiri ini perlu untuk menjamin kemandirian orang atau rumahtangga itu dalam perekonomian.

     Berbeda dengan kapitalisme, modal dalam marhaenisme bukanlah untuk ditimbun atau dilipatgandakan, melainkan diolah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menghasilkan surplus. Petani menanam untuk mencukupi makan keluarganya sendiri, barulah menjual surplus atau kelebihannya ke pasar. Penjahit, pengrajin atau buruh memproduksi barang yang kelak sebagian akan dipakainya sendiri, walau selebihnya tentu dijual. Idealnya, syarat kecukupan-sendiri ini harus dipenuhi lebih dulu sebelum melayani pasar. Ini artinya ketika buruh, pengrajin atau petani memproduksi barang yang tak akan dikonsumsinya sendiri, ia cuma bertindak sebagai faktor produksi bagi pihak lain, yang menjadikannya rawan untuk didikte oleh pasar atau dieksploitasi.

     Secara agregat (keseluruhan) dalam sistem ekonomi marhaenisme, barang yang tidak/belum diperlukan tidak akan diproduksi, sebab setiap orang/rumahtangga tentu memastikan dulu profil dan taraf kebutuhannya sendiri sebelum membuat apapun. Inovasi kelahiran produk baru akan terjadi manakala kebutuhannya sudah kongkret betul.


     Cara ini mendorong tercapainya efisiensi, sekaligus mencegah pemborosan sumber daya serta sikap konsumtif. Dan karena hanya difungsikan sekadar menghasilkan surplus, modal yang tersedia juga mustahil ditimbun atau diselewengkan untuk menindas tumbuh-kembangnya perekonomian pihak lain.

     Marhaenisme yang dimaksud Soekarno bisa dibandingkan dengan formulasi pendekatan teori kewirausahaan yang baru diperkenalkan pada tahun 70-an oleh David McCleland yaitu hampir 50 tahun kemudian. Bedanya, jika McCleland lebih menekankan opsi pada upaya penanaman virus N.ach (Need for Achievement) atau kehendak untuk maju dari kalangan rakyat atau pengusaha kecil, sehingga notabene didominasi oleh pendekatan fungsional, maka pendekatan Soekarno atas marhaen (petani dan pedagang kecil), justru bersifat struktural, yaitu melalui penanaman sikap progresif revolusioner.

     Dalam pidato di depan Sidang PBB, 30 September 1960, Sukarno tegas menyatakan, bahwa Pancasila (baca: Marhaenisme) pada hakekatnya adalah sublimasi dari Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat) dan Manifesto of Communism dari Uni Soviet. Artinya Pancasila justru merupakan alternatif ketiga dari kedua kubu yang bertentangan dalam Perang Dingin di antara Blok Barat dengan Blok Timur saat itu. Secara ideologis, pemikiran Soekarno mirip sekali dengan apa yang dirumuskan oleh Anthony Giddens 20 tahun kemudian, sebagai "The Third Way".

Minggu, 02 Februari 2014

10 Keunikan Perayaan Hari Imlek



1. Orang Cina menyebut Tahun Baru Cina sebagai Imlek. Pada tahun 2014 ini orang Cina merayakan tahun baru 2565. Tahun baru Imlek dihitung berdasar peredaran bulan. Perayaan Imlek 2565 jatuh pada tanggal 31 Januari 2014.


2. Perayaan Imlek tidak hanya berlangsung sehari. Selama 15 hari orang Cina merayakan tahun baru. Di tahun 2014 ini, Imlek berakhir saat hari Valentine, yaitu 14 Februari 2014.
3. Perayaan Imlek di negeri Cina mirip Lebaran di Indonesia. Banyak yang mudik untuk bertemu keluarga yang mereka sayangi. Wuih, jalanan super macet. Orang rela antre tiket transportasi selama berjam-jam, lo.

4. Hari pertama Imlek, orang Cina tidak boleh menyapu. Mereka juga tidak boleh membuang sampah. Hmm, orang Cina percaya menyapu dan membuang sampah saat Imlek sama dengan membuang rejeki.

5. Hari kedua Imlek dirayakan dengan mengunjungi mertua. Hari ketiga digunakan untuk mengunjungi teman dan keluarga lainnya.

6. Saat Imlek anak-anak muda memberi hormat kepada orang tua. Anak-anak juga memperoleh angpao atau hadiah uang dari orang yang lebih tua.




7. Selama bulan Imlek orang Cina tabu membeli sepatu. Karena dalam bahasa Cina, kata sepatu mempunyai bunyi mirip bunyi kata yang artinya kehilangan.



8. Nian suka menyerang orang, terutama anak-anak. Untungnya, Nian memiliki telinga yang sensitif. Oleh karena itu, orang Cina suka menyalakan petasan saat Imlek agar Nian takut.









9. Warna merah adalah warna Imlek. Warna merah artinya kemakmuran. Orang Cina juga percaya monster Nian takut sama warna merah.

10. Saat Imlek makanan yang disediakan rasanya manis-manis. Rasa manis ini adalah harapan agar tahun baru berlangsung bagus dan lancar semanis gula.






Selamat Tahun Baru Imlek bagi yang merayakan! Semoga di tahun ini, banyak mendapat berkah dan kesuksesan yang lebih dari tahun lalu. Aamiin

Kamis, 30 Januari 2014

10 Permainan Anak Indonesia yang sudah Jarang ditemui di Perkotaan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ok, para pembaca setia (azeeek) kali ini saya akan nge-pos tentang permainan yang sudah sangat jarang di temui di perkotaan yaitu permainan tradisional. Kejadian ini disebabkan karena masyarakat kota yang konsumtif dengan gengsi yang tinggi, seperti saya :D tapi kalo saya gak akut .-. Ok tanpa basi-basa saya akan mulai! Simak ye, Sob!

1. Congklak


     Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. 
     
     Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di beberapa daerah di Sumatera yang berkebudayaan Melayu, permainan ini dikenal dengan nama congkak. Di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban, sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan beberapa nama: Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Permainan ini di Malaysia juga dikenal dengan nama congkak, sedangkan dalam bahasa Inggris permainan ini disebut Mancala.

2. Yo-yo

     Yo-yo, suatu permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama (biasanya terbuat dari plastik, kayu, atau logam) yang dihubungkan dengan suatu sumbu, di mana tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan satu ujung lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan. Permainan yo-yo adalah salah satu permainan yang populer di banyak bagian dunia.

     Yo-yo dimainkan dengan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah, memegang yo-yo, dan melemparkannya ke bawah dengan gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur pada sumbu, efek giroskopik akan terjadi, yang memberikan waktu untuk melakukan beberapa gerakan. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yo-yo dapat dikembalikan ke tangan pemain, di mana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu

3. Petak Umpet

     Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru. Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi. Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya. Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu 'kebakaran' yang dimaksud adalah bila teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing karena diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.

4. Dor Tap

     Dor Tap merupakan permainan yang mirip dengan Petak Umpet namun dimainkan oleh 2 kelompok. Kelompok yang lebih dulu berhasil menyebut nama lawan yang bersembunyi dapat diartikan bahwa lawan tersebut terkena tembakan. Permainan berakhir jika salah satu kelompok sudah habis tertembak.

5. Permainan Benteng

     Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.

     Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih ‘benteng’ lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan ‘menawan’ seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi ‘penawan’ dan yang ‘tertawan’ ditentukan dari waktu terakhir saat si ‘penawan’ atau ‘tertawan’ menyentuh ‘benteng’ mereka masing – masing.

6. Kasti

     Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball.

7. Gasing

     Gasing / Gangsing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

     Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Gasing dari Jepang

     Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.

8. Layang-layang

     Permainan layang-layang, juga dikenali dengan nama wau merupakan satu aktivititas menerbangkan layang-layang tersebut di udara. Pada musim kemarau di Indonesia anak-anak selalu bermain layang-layang karena anginnya besar.
     Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.

9.Balap Karung

     Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang sangat populer di hari kemerdekaan Indonesia. Peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Meskipun dianggap jadoel, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk. Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini.

10. Galah Asin

     Galah asin, galasin, atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.




------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ok, sekian dulu ye blogger pembaca setia ane! Hahaha. Maaf jika ada salah kata atau ucapan yang menyinggung hati pembaca. Sekali lagi saya minta maaf ye! :P

Wassalamu'alaikum!

Rabu, 29 Januari 2014

[Review] Sony Xperia™ Tablet Z

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Ok, masih di hari yang sama, saya akan review tentang tablet termutakhir dari Sony, yaitu Sony Xperia™ Tablet Z. Tablet ini penuh warna, lebih cepat, dan lebih tajam dari tablet-tablet lainnya. Diluncurkan sebagai penerus Xperia™ Tablet S, maka Sony Xperia™ Tablet Z ini didesain lebih apik dan canggih untuk menambah ke-elegan-annya

Seolah Real

     Tampak seolah real, kamu akan merasa seperti berada di sana. Coba pikirkan tentang gambar TV yang paling nyata dan paling tajam. Dan sekarang bayangkan hal itu pada sebuah tablet. Xperia™ Tablet Z menyajikan tontonan yang menghanyutkan, yang biasanya hanya kamu dapatkan dari HDTV. Diciptakan oleh orang-orang dibalik perancang TV BRAVIA®, Xperia Tablet Z membawa keahlian Sony ke sebuah tablet HD. Reality Display 10.1” yang brilian dengan ditenagai oleh Mobile BRAVIA® Engine 2, yang meningkatkan kecerahan dan kekayaan warna tiap gambar. Tablet HD melambungkan layar penuh warnanya juga. Untuk warna biru yang lebih biru, warna hijau yang lebih hijau, dan matahari terbenam yang sungguh amat indah. Dengan Xperia Tablet Z, kamu bertemu dengan dunia yang sungguh nyata, kita semua seolah menjadi pucat jika dibandingkan dengannya.


Ultra Ringan     

     Fitur kelas berat dalam bobot ultra ringan. Dengan ketipisan 6,9 mm dan berat tidak lebih dari 500 gram, Xperia™ Tablet Z sungguh sangat ringan untuk sebuah tablet dengan layar 10,1” inci. Namun jangan biarkan perasaan itu mengelabui kamu. Tablet premium ini mungkin ringan dan ramping, tetapi ini bukanlah tablet sentuh kelas ringan.




Desain OmniBalance dari Sony pada Xperia Tablet Z memiliki tujuan utama untuk menciptakan simetri dalam segala arah.
Desain OmniBalance dari Sony bertujuan utama untuk menciptakan keseimbangan dan simetri dalam segala arah. Xperia™ Tablet Z memiliki tepian tanpa sudut yang mulus, serta permukaan kaca yang reflektif.
Prosesor Snapdragon™ S4 Pro di tablet Sony Anda menyajikan segala hal yang Anda butuhkan dalam sekejap.

Prosesor terbaru asinkron berinti empat Snapdragon™ S4 Pro memberi kamu kecepatan yang memukau dan performa grafika yang mempesona. Komputasi yang kuat tanpa pengurasan pada baterai Xperia™ Tablet Z.

Xperia smartphones from Sony is water-resistant up to 1 meter.Tablet Android ultra ringan ini tahan air, dengan layar kaca yang sangat kuat. Baik saat kamu sedang menelusuri web di samping kolam atau menggulir resep dengan jari yang basah, Xperia™ Tablet Z mampu mengatasinya.



















Konektivitas

     Xperia™ Tablet Z hadir dan siap untuk berfungsi ganda sebagai kontrol jauh universal bertenaga yang membuat kamu dapat mengendalikan perangkat di seluruh rumahmu. Hidupkan TV, ganti lagu yang diputar di speaker Bluetooth, bagikan konten dengan perangkat lain. Lakukan semuanya dari Xperia™ Tablet Z pusat kendali satu atap kamu. Cukup siapkan Remote IR (di aplikasi TV sideview) untuk mengontrol segala perangkat yang memiliki kontrol jarak jauh.
Nikmati kemudahan konektivitas Satu sentuhan melalui ponsel pintar Android Anda.
     Berbagi dengan teman dan terhubung dengan dunia, kamu tak pernah semudah ini. Berbasis NFC (komunikasi medan dekat), fungsi satu sentuhan kami menghubungkan satu perangkat ke perangkat lain hanya dengan satu ketuk. Tanpa perlu kabel, kawat, atau kerumitan pengaturan.

Tablet Terbaik Eropa Tahun ini Konektivitas


     “Sony Xperia Tablet Z merupakan pilihan sempurna untuk mereka yang mencari paduan dari gaya unik dan teknologi.”

Dipilih oleh para ahli teknologi paling berpengaruh di Eropa.



Hiburan Tanpa Batas


     Hiburan tanpa batas di ujung jari kamu. Segala permainan, film, musik, dan buku yang kamu inginkan. Xperia Tablet Z meriah dengan berbagai hiburan, siap untuk diunduh atau dinikmati melalui streaming. Sony Entertainment Network sudah terpasang secara bawaan, meletakkan ribuan lagu dan film pada ujung jarimu. Atau ketuk di dalam Google Play untuk lebih dari 600.000 aplikasi Android. Segala hal yang ingin kamu lakukan untuk mengisi waktu, Xperia Tablet Z dibuat untuk menghibur. Sudah menentukan pilihan kamu? Lalu duduk santai dan bersiaplah untuk pengalaman hiburan yang akan menghanyutkanmu. Xperia Tablet Z tidak hanya menyajikan hiburan teratas, tablet ini juga menyajikannya layar yang brilian, grafik paling tajam, dan tata suara tablet yang terbaik.

Xperia™ Care


     Entah itu kamu  ingin mengunduh perangkat lunak baru atau ingin mengetahui kabar fitur terbaru, Xperia™ Care ada untuk membantumu. Maksimalkan smartphone kamu dan dapatkan bantuan serta dukungan ketika memerlukannya, tepat di ujung jari kamu!

Xperia™ Z dan Xperia™ Tablet Z


    Temui tim impian Sony. Xperia™ Tablet Z dan Xperia™ Z sama-sama memiliki desain ramping dan menarik serta User Interface dari Sony yang simple. Keduanya sama-sama dilengkapi dengan teknologi layar Sony terbaik dan layar HD penuh. Dan dengan konektivitas NFC yang kamu suka di Xperia, kamu dapat berbagi ke Xperia™ Z  dalam satu sentuhan.


     Xperia™ Tablet Z menciptakan pengalaman hiburan TV yang sepenuhnya baru. Dengan TV sideview, kamu dapat memeriksa apa yang sedang hangat, ketahui para pemerannya, dan informasi terkait lainnya, semuanya dapat dilakukan sambil berbagi dan mengirimkan tweet bersama teman-teman kamu.

Majapahit, The Powerful Kingdom!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ok, hari ini saya akan update tentang sejarah Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang memiliki kesamaan warna bendera dengan Republik Indonesia ini terbilang mempunyai wilayah kekuasaan yang luas. Kekuatan militernya pun tidak bisa dipungkiri kehebatannya dalam hal penaklukan wilayah. ok, tanpa basi-basa kita baca Sejarahnya!


Berdirinya Majapahit

Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa,Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.

Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang. Jawaban dari surat diatas disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.

Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.

Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

Kejayaan Majapahit

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.

Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.

Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya. Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam. Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diriuntuk membela kehormatan negaranya. Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakretagama.

Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.

Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.

Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.

Jatuhnya Majapahit

Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.

Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel; maka Islam pun mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa.

Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1426, dan diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1426 sampai 1447. Ia adalah putri kedua Wikramawardhana dari seorang selir yang juga putri kedua Wirabhumi. Pada 1447, Suhita mangkat dan pemerintahan dilanjutkan oleh Kertawijaya, adik laki-lakinya. Ia memerintah hingga tahun 1451. Setelah Kertawijaya wafat, Bhre Pamotan menjadi raja dengan gelar Rajasawardhana dan memerintah di Kahuripan. Ia wafat pada tahun 1453 AD. Terjadi jeda waktu tiga tahun tanpa raja akibat krisis pewarisan takhta. Girisawardhana, putra Kertawijaya, naik takhta pada 1456. Ia kemudian wafat pada 1466 dan digantikan oleh Singhawikramawardhana. Pada 1468 pangeran Kertabhumi memberontak terhadap Singhawikramawardhana dan mengangkat dirinya sebagai raja Majapahit.

Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat Nusantara. Di bagian barat kemaharajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke Sumatera. Sementara itu beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di Nusantara, satu per satu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Singhawikramawardhana memindahkan ibu kota kerajaan lebih jauh ke pedalaman di Daha (bekas ibu kota Kerajaan Kediri) dan terus memerintah di sana hingga digantikan oleh putranya Ranawijaya pada tahun 1474. Pada 1478 Ranawijaya mengalahkan Kertabhumi dan mempersatukan kembali Majapahit menjadi satu kerajaan. Ranawijaya memerintah pada kurun waktu 1474 hingga 1519 dengan gelar Girindrawardhana. Meskipun demikian kekuatan Majapahit telah melemah akibat konflik dinasti ini dan mulai bangkitnya kekuatan kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa.

Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527.

Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400 Saka, atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana.

Menurut prasasti Jiyu dan Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Kertabhumi dan memindahkan ibu kota ke Daha (Kediri). Peristiwa ini memicu perang antara Daha dengan Kesultanan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Kertabhumi. Peperangan ini dimenangi Demak pada tahun 1527. Sejumlah besar abdi istana, seniman, pendeta, dan anggota keluarga kerajaan mengungsi ke pulau Bali. Pengungsian ini kemungkinan besar untuk menghindari pembalasan dan hukuman dari Demak akibat selama ini mereka mendukung Ranawijaya melawan Kertabhumi.

Dengan jatuhnya Daha yang dihancurkan oleh Demak pada tahun 1527, kekuatan kerajaan Islam pada awal abad ke-16 akhirnya mengalahkan sisa kerajaan Majapahit. Demak dibawah pemerintahan Raden (kemudian menjadi Sultan) Patah (Fatah), diakui sebagai penerus kerajaan Majapahit. Menurut Babad Tanah Jawi dan tradisi Demak, legitimasi Raden Patah karena ia adalah putra raja Majapahit Brawijaya V dengan seorang putri China.

Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis (Tome Pires), dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M.

Demak memastikan posisinya sebagai kekuatan regional dan menjadi kerajaan Islam pertama yang berdiri di tanah Jawa. Saat itu setelah keruntuhan Majapahit, sisa kerajaan Hindu yang masih bertahan di Jawa hanya tinggal kerajaan Blambangan di ujung timur, serta Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran di bagian barat. Perlahan-lahan Islam mulai menyebar seiring mundurnya masyarakat Hindu ke pegunungan dan ke Bali. Beberapa kantung masyarakat Hindu Tengger hingga kini masih bertahan di pegunungan Tengger, kawasan Bromo dan Semeru.

Senin, 27 Januari 2014

Revolusi Rusia

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ok, hari ini saya akan update tentang Revolusi Rusia. Mungkin sebagian khalayak masyarakat Indonesia tidak mengetahui peristiwa tersebut. Peristiwa ini mengawali lahirnya Soviet Rusia dimana ini menjadi suatu kebahagian tersendiri bagi masyarakat miskin di Rusia yang pada saat masa Ke-Tsar-an Rusia mengalami depresi yang berat. Ok ayo kita mulai!

Revolusi Februari 



     Pada awal Februari, Petrograd pekerja mulai beberapa pemogokan dan demonstrasi. Pada tanggal 7 Maret [OS 22 Februari], pekerja di Putilov, Petrograd di pabrik industri terbesar, mengumumkan pemogokan. 

     Keesokan harinya, serangkaian pertemuan dan rapat umum diadakan untuk
 Hari Perempuan Internasional , yang secara bertahap berubah menjadi pertemuan ekonomi dan politik. Demonstrasi diselenggarakan untuk menuntut roti, dan ini didukung oleh angkatan kerja industri yang menganggap mereka alasan untuk melanjutkan serangan. Para pekerja perempuan berbaris ke pabrik-pabrik terdekat membawa keluar lebih dari 50.000 pekerja mogok. Pada 10 Maret [OS 25 Februari], hampir setiap perusahaan industri di Petrograd telah ditutup, bersama-sama dengan banyak perusahaan komersial dan layanan. Mahasiswa, pekerja kerah putih dan guru bergabung dengan pekerja di jalan-jalan dan di pertemuan-pertemuan publik. 

     Untuk memadamkan kerusuhan, Tsar tampak tentara. Setidaknya 180.000 tentara yang tersedia di ibukota, tetapi sebagian besar adalah baik terlatih atau terluka. Sejarawan
 Ian Beckett menunjukkan sekitar 12.000 bisa dianggap sebagai handal, tapi bahkan ini terbukti enggan untuk bergerak di keramaian, karena itu termasuk begitu banyak wanita. Itu alasan inilah ketika, pada tanggal 11 Maret [OS 26 Februari], Tsar memerintahkan tentara untuk menekan kerusuhan dengan kekerasan, pasukan mulai memberontak. Meskipun hanya sedikit aktif bergabung dalam kerusuhan itu, banyak perwira yang baik ditembak atau bersembunyi, kemampuan garnisun untuk menahan protes itu semua tapi batal, simbol dari rezim Tsar dengan cepat diruntuhkan sekitar kota, dan otoritas pemerintah di modal runtuh - tidak dibantu oleh fakta bahwa Nicholas telah prorogued Duma pagi itu, meninggalkannya tanpa kewenangan hukum untuk bertindak. Tanggapan dari Duma, didorong oleh blok liberal, adalah untuk membentuk Komite Sementara untuk memulihkan hukum dan ketertiban, sementara itu, partai-partai sosialis menetapkan Petrograd Soviet mewakili pekerja dan tentara. Unit setia tersisa beralih kesetiaan pada hari berikutnya. 

     The Tsar mengambil kereta api kembali ke Petrograd, yang dihentikan pada tanggal 14 Maret [OS 1 Maret], oleh sekelompok tentara setia. Ketika Tsar akhirnya mencapai tujuannya, para Kepala Angkatan Darat dan menteri yang tersisa nya (mereka yang tidak melarikan diri bawah kepura-puraan dari kekuatan-cut) menyarankan serempak bahwa ia turun takhta. Ia melakukannya pada tanggal 15 Maret [OS 2 Maret], atas nama dirinya sendiri, dan kemudian, setelah mengambil nasihat, atas nama anaknya, yang
 Tsarevich . Nicholas dinominasikan kakaknya, Grand Duke Michael Alexandrovich , untuk menggantikannya. Tapi Grand Duke menyadari bahwa ia akan memiliki sedikit dukungan sebagai penguasa, sehingga ia menolak mahkota pada tanggal 16 Maret [OS 3 Maret], menyatakan bahwa ia akan mengambil hanya jika itu adalah konsensus tindakan demokrasi. Enam hari kemudian, Nicholas, tidak lagi Tsar dan ditangani dengan jijik oleh penjaga sebagai "Nicholas Romanov", dipertemukan kembali dengan keluarganya di Alexander Palace di Tsarskoye Selo . Dia ditempatkan di bawah tahanan rumah bersama keluarganya oleh Pemerintahan Sementara. 

     Efek langsung dari Revolusi Februari adalah suasana yang luas kegembiraan dan kegairahan di Petrograd. Pada tanggal 16 Maret [OS 3 Maret], sebuah
 pemerintahan sementara diumumkan. Pusat-kiri diwakili dengan baik, dan pemerintah pada awalnya dipimpin oleh seorang bangsawan liberal, Pangeran Georgy Yevgenievich Lvov, anggota dari partai Demokrat Konstitusi (KD). Kaum sosialis telah membentuk tubuh saingan mereka, Petrograd Soviet (atau dewan pekerja) empat hari sebelumnya. Soviet Petrograd dan Pemerintahan Sementara bersaing untuk kekuasaan atas Rusia. 

Antara Februari dan sepanjang Oktober: "Dual Power"




     Kekuatan efektif Pemerintahan Sementara ditantang oleh otoritas lembaga yang mengaku mewakili kehendak pekerja dan tentara dan bisa, pada kenyataannya, memobilisasi dan mengendalikan kelompok-kelompok ini selama bulan-bulan awal revolusi - Petrograd Soviet [Dewan] Deputi Pekerja. Model untuk soviet adalah dewan-dewan buruh yang telah didirikan di sejumlah kota-kota Rusia saat revolusi 1905. Pada Februari 1917, pekerja yang mogok terpilih deputi untuk mewakili mereka dan aktivis sosialis mulai mengorganisir dewan seluruh kota untuk menyatukan deputi tersebut dengan perwakilan dari partai-partai sosialis. Pada tanggal 27 Februari, deputi Duma sosialis, terutama Menshevik dan Sosialis Revolusioner, memimpin dalam mengorganisir dewan seluruh kota. The Petrograd Soviet bertemu di Tauride Palace, gedung yang sama di mana pemerintah baru mulai terbentuk. 

     Para pemimpin Soviet Petrograd percaya bahwa mereka mewakili kelas tertentu dari populasi, bukan seluruh bangsa. Mereka juga percaya Rusia tidak siap untuk sosialisme. Jadi mereka melihat peran mereka sebagai sebatas menekan ragu-ragu "borjuis" untuk memerintah dan memperkenalkan reformasi demokrasi yang luas di Rusia (penggantian monarki dengan republik, dijamin hak-hak sipil, polisi dan tentara yang demokratis, penghapusan diskriminasi agama dan etnis, persiapan pemilihan untuk majelis konstituante, dan sebagainya).Mereka bertemu di gedung yang sama dengan Pemerintahan Sementara yang muncul tidak untuk bersaing dengan Komite Duma untuk kekuasaan negara tetapi untuk menggunakan tekanan terbaik pada pemerintah baru, untuk bertindak, dengan kata lain, sebagai lobi demokratis populer.
 

     Hubungan antara dua kekuatan besar ini adalah kompleks dari awal dan akan membentuk politik tahun 1917. Para wakil dari Pemerintahan Sementara setuju untuk "mempertimbangkan pendapat dari Soviet Deputi Buruh", meskipun mereka juga bertekad untuk mencegah "campur tangan dalam tindakan pemerintah", yang akan menciptakan "situasi yang tidak dapat diterima kekuasaan ganda . " Bahkan, ini justru apa yang sedang dibuat, meskipun ini "dual power" (dvoevlastie) adalah hasilnya kurang dari tindakan atau sikap dari para pemimpin dari kedua lembaga ini daripada tindakan di luar kendali mereka, terutama gerakan sosial yang sedang berlangsung terjadi di jalan-jalan kota-kota Rusia, di pabrik-pabrik dan toko-toko, di barak dan di parit, dan di desa-desa.
 

     Serangkaian krisis politik dalam hubungan antara penduduk dan pemerintah dan antara Pemerintahan Sementara dan soviet (yang berkembang menjadi gerakan nasional dengan kepemimpinan nasional, Komite All-Russian Central Eksekutif Soviet (VTsIK) ) menggerogoti kewenangan Pemerintahan Sementara tetapi juga dari pemimpin sosialis moderat Soviet. Meskipun kepemimpinan Soviet pada awalnya menolak untuk berpartisipasi dalam "borjuis" Pemerintahan Sementara, Alexander Kerensky, seorang pengacara muda dan populer dan anggota dari Sosialis Partai Revolusioner (SRP), setuju untuk bergabung dengan kabinet baru, dan menjadi sosok yang semakin penting dalam pemerintah, akhirnya mengambil kepemimpinan Pemerintahan Sementara. Sebagai menteri perang dan Perdana Menteri kemudian, Kerensky dipromosikan kebebasan berbicara, merilis ribuan tahanan politik, melakukan yang terbaik untuk melanjutkan usaha perang dan bahkan mengorganisir serangan lain (yang, bagaimanapun, tidak lebih berhasil daripada pendahulunya). Namun demikian, Kerensky masih menghadapi beberapa tantangan besar, disorot oleh tentara, pekerja perkotaan dan petani, yang mengklaim bahwa mereka telah mendapatkan apa-apa dengan revolusi:
 

· Kelompok politik lain yang berusaha untuk merusak dirinya.
 

· Kerugian militer "Heavy" sedang menderita di bagian depan.
 

· Para tentara tidak puas dan demoralisasi dan mulai untuk membelot. (Pada kedatangan kembali di Rusia, para prajurit ini baik dipenjara atau dikirim langsung kembali ke depan.)
 

· Ada ketidakpuasan besar dengan keterlibatan Rusia dalam perang, dan banyak yang menyerukan untuk mengakhiri untuk itu.
 

· Ada kekurangan besar makanan dan perlengkapan, yang sulit untuk memperbaiki karena kondisi ekonomi masa perang.
 

     Kelompok politik yang terbukti paling menyusahkan bagi Kerensky, dan akhirnya akan menggulingkannya, adalah Partai Bolshevik, yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Lenin telah tinggal di pengasingan di Swiss yang netral dan, karena demokratisasi politik setelah Revolusi Februari, yang disahkan partai politik yang sebelumnya dilarang, ia melihat kesempatan untuk revolusi Marxis. Meskipun kembali ke Rusia telah menjadi sebuah kemungkinan, perang membuat logistik sulit. Akhirnya, para pejabat Jerman diatur untuk Lenin melewati wilayah mereka, berharap bahwa kegiatan itu akan melemahkan atau bahkan Rusia - jika Bolshevik berkuasa - menyebabkan penarikan Rusia dari perang. Lenin dan rekan-rekannya, bagaimanapun, harus setuju untuk melakukan perjalanan ke Rusia dalam kereta tertutup: Jerman tidak akan mengambil kesempatan bahwa ia akan memicu revolusi di Jerman. Setelah melewati bagian depan, ia tiba di Petrograd pada bulan April 1917.
 

     Dengan kedatangan Lenin, popularitas Bolshevik terus meningkat. Selama musim semi, ketidakpuasan publik dengan Pemerintahan Sementara dan perang, khususnya di kalangan pekerja, tentara dan petani, mendorong kelompok-kelompok ini kepada pihak radikal.Meskipun meningkatnya dukungan bagi kaum Bolshevik, didukung oleh prinsip-prinsip yang disebut paling terkenal untuk "semua kekuatan untuk Soviet," partai memegang kekuasaan nyata sangat sedikit di moderat didominasi Petrograd Soviet. Bahkan, sejarawan seperti Sheila Fitzpatrick telah menegaskan bahwa desakan Lenin untuk Dewan Soviet untuk mengambil kekuasaan itu dimaksudkan untuk membangkitkan kemarahan baik dengan Pemerintahan Sementara, yang kebijakannya dipandang sebagai konservatif, dan Soviet itu sendiri, yang dilihat sebagai tunduk kepada Pemerintah konservatif. Dengan account beberapa sejarawan, Lenin dan para pengikutnya tidak siap untuk bagaimana gelombang dukungan mereka, terutama di kalangan pekerja dan prajurit kelompok berpengaruh, akan diterjemahkan ke dalam kekuatan nyata pada musim panas 1917.
 

     Pada tanggal 18 Juni, Pemerintahan Sementara melancarkan serangan melawan Jerman yang gagal total. Segera setelah itu, pemerintah memerintahkan tentara untuk pergi ke depan, mengingkari janji. Para prajurit menolak untuk mengikuti perintah baru. Kedatangan radikal pelaut Kronstadt - yang telah mencoba dan dieksekusi banyak petugas, termasuk satu laksamana - lebih lanjut memicu suasana revolusioner berkembang. Para pelaut dan tentara, bersama dengan pekerja Petrograd, turun ke jalan sebagai protes kekerasan, menyerukan "semua kekuatan untuk Soviet." Pemberontakan, namun tidak diakui oleh Lenin dan para pemimpin Bolshevik dan hilang dalam beberapa hari. Setelah kejadian itu, Lenin melarikan diri ke Finlandia di bawah ancaman penangkapan whileTrotsky, antara Bolshevik terkemuka lainnya, ditangkap. Hari-Hari Juli menegaskan popularitas anti-perang, Bolshevik radikal, tapi ketidaksiapan mereka pada saat pemberontakan adalah kesalahan memalukan yang kehilangan mereka dukungan di antara kelompok-kelompok konstituen utama mereka: tentara dan pekerja.
 

     Kegagalan Bolshevik di Hari-Hari Juli terbukti sementara. Bolshevik telah mengalami pertumbuhan yang spektakuler dalam keanggotaan. Padahal, pada bulan Februari tahun 1917, kaum Bolshevik yang dibatasi hanya 24.000 anggota, pada bulan September 1917 ada 200.000 anggota Fraksi Bolshevik. Sebelumnya, kaum Bolshevik telah di minoritas di dua kota terkemuka Rusia-St. Petersburg dan Moskow belakang Menshevik dan Sosialis Revolusioner, pada bulan September Bolshevik mayoritas di kedua kota. Selain itu, Moskow Daerah Biro Bolshevik yang dikendalikan Partai juga mengendalikan organisasi Partai dari tiga belas (13) provinsi sekitar Moskow. Ini tiga belas provinsi yang diadakan 37% dari populasi Rusia dan 20% dari keanggotaan faksi Bolshevik.
 

     Pada bulan Agustus, komunikasi yang buruk atau menyesatkan dipimpin General Lavr Kornilov, Panglima Tertinggi baru-baru ini ditunjuk pasukan militer Rusia, untuk percaya bahwa pemerintah Petrograd sudah ditangkap oleh radikal, atau berada dalam bahaya serius darinya. Sebagai tanggapan, ia memerintahkan pasukan ke Petrograd untuk menenangkan kota. Untuk mengamankan posisinya, Kerensky harus meminta bantuan Bolshevik. Ia juga meminta bantuan dari Soviet Petrograd, yang dipanggil bersenjata Pengawal Merah untuk "membela revolusi". The Affair Kornilov gagal sebagian besar disebabkan oleh upaya kaum Bolshevik, yang pengaruhnya atas jalur kereta api dan telegraf pekerja terbukti penting dalam upaya menghentikan pergerakan pasukan. Dengan gagal kudeta itu, Kornilov menyerah dan dibebastugaskan dari posisinya. Peran Bolshevik dalam menghentikan percobaan kudeta semakin memantapkan posisi mereka.
 

     Pada awal September, Petrograd Soviet membebaskan semua Bolshevik dipenjara dan Trotsky menjadi ketua Soviet Petrograd. Meningkatnya jumlah sosialis dan kelas bawah Rusia melihat pemerintah kurang dan kurang sebagai kekuatan dalam mendukung kebutuhan dan kepentingan mereka. Bolshevik diuntungkan sebagai satu-satunya partai oposisi terorganisir utama yang telah menolak untuk berkompromi dengan Pemerintahan Sementara, dan mereka mendapat manfaat dari tumbuh frustrasi dan bahkan jijik dengan pihak lain, seperti Menshevik dan Sosialis Revolusioner, yang keras kepala menolak untuk memutuskan hubungan dengan ide persatuan nasional di semua kelas.
 

     Di Finlandia, Lenin telah menulis pada bukunya "Negara dan Revolusi" dan terus memimpin partainya, menulis artikel surat kabar dan keputusan kebijakan. Pada bulan Oktober, ia kembali ke Petrograd (St Petersburg), menyadari bahwa kota yang semakin radikal disajikan kepadanya ada bahaya hukum dan kesempatan kedua untuk revolusi. Menyadari kekuatan kaum Bolshevik, Lenin mulai menekan untuk menggulingkan langsung dari pemerintah Kerensky oleh kaum Bolshevik. Lenin berpendapat bahwa mengambil kekuasaan harus terjadi di kedua St Petersburg dan Moskow secara bersamaan, sambil lalu menyatakan bahwa tidak ada bedanya yang kota bangkit pertama, tetapi mengungkapkan pendapatnya bahwa Moskow mungkin bangkit pertama. Komite Sentral Bolshevik menyusun sebuah resolusi, yang menyerukan pembubaran Pemerintahan Sementara mendukung Petrograd Soviet. Resolusi disahkan 10-2 (Lev Kamenev dan Grigory Zinoviev jelas dissenting) dan Revolusi Oktober dimulai.
 

Revolusi Oktober 



     Revolusi Oktober dipimpin oleh Vladimir Lenin dan didasarkan pada tulisan Lenin pada ide-ide Karl Marx , ideologi politik sering dikenal sebagai Marxisme-Leninisme . Ini menandai awal dari penyebaran komunisme di abad ke-20. Itu jauh lebih sporadis dari revolusi Februari dan muncul sebagai hasil dari perencanaan dan kegiatan terkoordinasi untuk tujuan itu. 

     Meskipun Lenin adalah pemimpin Partai Bolshevik, telah berpendapat bahwa karena Lenin tidak hadir selama pengambilalihan sebenarnya dari Istana Musim Dingin, itu benar-benar
 Trotsky organisasi dan arah yang menyebabkan revolusi, hanya didorong oleh motivasi Lenin menghasut dalam nya partai. Kritik tentang Hak telah lama berpendapat bahwa bantuan keuangan dan logistik dari intelijen Jerman melalui agen utama mereka, Alexander Parvus adalah komponen kunci juga, meskipun sejarawan dibagi, karena ada sedikit bukti yang mendukung klaim itu. 

     Pada 7 November 1917,
 Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin memimpin revolusioner sayap kiri dalam pemberontakan melawan Pemerintahan Sementara tidak efektif (Rusia masih menggunakan Kalender Julian pada waktu itu, sehingga periode referensi menunjukkan tanggal 25 Oktober). Revolusi Oktober mengakhiri fase revolusi menghasut pada bulan Februari, menggantikan pemerintahan parlementer sementara singkat Rusia dengan pemerintah oleh soviet , dewan lokal dipilih oleh badan pekerja dan petani. Liberal dan monarki pasukan, yang terorganisir secara longgar ke dalam Tentara Putih , segera pergi berperang melawan kaum Bolshevik ' Tentara Merah , dalam serangkaian pertempuran yang akan menjadi dikenal sebagai Perang Saudara Rusia. 

     Keanggotaan Soviet awalnya dipilih secara bebas, tetapi banyak anggota
 Partai Sosialis-Revolusioner , anarkis, dan kaum kiri lainnya menciptakan oposisi terhadap kaum Bolshevik melalui soviet sendiri. Ketika menjadi jelas bahwa kaum Bolshevik memiliki sedikit dukungan dari luar daerah industri dari Saint Petersburg dan Moskow, mereka dilarang non-Bolshevik dari keanggotaan di soviet. Tidak mengherankan, ini menyebabkan ketegangan dalam negeri massa dengan banyak orang yang menyerukan seri lain dari reformasi politik, memberontak, dan menyerukan "revolusi Rusia ketiga," sebuah gerakan yang menerima sejumlah besar dukungan. Contoh yang paling menonjol dari mentalitas anti-Bolshevik ini diekspresikan dalam pemberontakan Tambov , 1919-1921, dan pemberontakan KronstadtMaret 1921. Gerakan-gerakan ini, yang membuat berbagai tuntutan dan tidak memiliki koordinasi yang efektif, akhirnya dikalahkan bersama dengan Tentara Putih selama Perang Saudara . 

Perang saudara 



     Perang Saudara Rusia, yang pecah pada tahun 1918 tak lama setelah revolusi, membawa kematian dan penderitaan bagi jutaan orang tanpa memandang orientasi politik mereka. Perang telah berjuang terutama antara Tentara Merah ("Reds"), yang terdiri dari mayoritas pemberontakan yang dipimpin oleh minoritas Bolshevik, dan "Whites" - perwira militer dan Cossack, yang "borjuis", dan kelompok-kelompok politik mulai dari jauh Kanan untuk Sosialis Revolusioner yang menentang restrukturisasi drastis diperjuangkan oleh kaum Bolshevik setelah runtuhnya Pemerintahan Sementara ke soviet (di bawah dominasi Bolshevik yang jelas). The Whites telah dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Jepang, sementara The Reds memiliki dukungan internal yang terbukti menjadi jauh lebih efektif. Meskipun negara-negara Sekutu, menggunakan interferensi eksternal, memberikan bantuan militer substansial pada longgar pasukan anti-Bolshevik, mereka akhirnya dikalahkan. 

     Bolshevik pertama diasumsikan kekuasaan di Petrograd, memperluas kekuasaan mereka ke arah luar, akhirnya mencapai pantai Rusia Siberia Easterly 4 tahun setelah perang di
 Vladivostok , suatu pekerjaan yang diyakini telah berakhir semua kampanye militer yang signifikan di negara ini. Kurang dari satu tahun kemudian, daerah terakhir yang dikuasai oleh Tentara Putih, yang District Ayano-Maysky , langsung ke utara Krai mengandung Vladivostok, diberikan ketika Jenderal Anatoly Pepelyayev menyerah pada tahun 1923. 

     Beberapa pemberontakan yang dimulai melawan Bolshevik dan tentara mereka dekat akhir perang, terutama Kronstadt Rebellion. Ini adalah pemberontakan angkatan laut direkayasa oleh pelaut Soviet Baltik, mantan tentara Tentara Merah, dan orang-orang Kronstadt.Pemberontakan bersenjata ini berjuang melawan kebijakan berlawanan Bolshevik ekonomi petani menjadi sasaran, termasuk kejang dari tanaman biji-bijian oleh Komunis. Semua ini sebesar skala besar ketidakpuasan. Ketika delegasi yang mewakili para pelaut Kronstadt tiba di Petrograd untuk negosiasi, mereka mengangkat 15 tuntutan terutama berkaitan dengan Rusia hak atas kebebasan Pemerintah tegas mengecam pemberontakan dan diberi label permintaan sebagai pengingat Revolusioner Sosial, sebuah partai politik yang populer di kalangan Soviet sebelum Lenin, tetapi menolak untuk bekerja sama dengan Tentara Bolshevik. Pemerintah kemudian merespon dengan penindasan bersenjata pemberontakan ini dan menderita 10 ribu korban sebelum memasuki kota Kronstadt. Ini mengakhiri pemberontakan cukup cepat, menyebabkan banyak dari para pemberontak melarikan diri ke pengasingan politik.
 

     Selama Perang Saudara,
 Nestor Makhno memimpin Ukraina anarkis gerakan, Tentara Hitam bersekutu dengan kaum Bolshevik tiga kali, salah satu kekuatan mengakhiri aliansi setiap kali. Namun, kekuatan Bolshevik di bawah Mikhail Frunze menghancurkan Makhnovisgerakan, ketika Makhnovis menolak untuk bergabung ke dalam Tentara Merah . Selain itu, yang disebut "the Army Hijau "(petani mempertahankan properti mereka melawan kekuatan lawan) memainkan peran sekunder dalam perang, terutama di Ukraina. 

Kematian keluarga kekaisaran 



     Pada awal Maret, Pemerintahan Sementara ditempatkan Nicholas dan keluarganya berada dalam tahanan rumah di Alexander Palace di Tsarskoe Selo , 15 mil (24 km) selatan dari Petrograd. Pada bulan Agustus 1917, pemerintah Kerensky dievakuasi Romanov ke Tobolsk di Ural , diduga untuk melindungi mereka dari pasang naik revolusi selama Teror Merah . Setelah kaum Bolshevik berkuasa pada Oktober 1917, kondisi penahanan mereka semakin ketat dan menempatkan Nicholas untuk diadili. Sebagai gerakan kontra revolusioner Putih berkumpul, kekuatan yang mengarah ke perang saudara skala penuh oleh musim panas, Romanov dipindahkan selama bulan April dan Mei 1918 sampai Yekaterinburg.

     Pagi hari 16 Juli, sekitar pukul 01:30, Nicholas, Alexandra, anak-anak mereka, dokter mereka, dan beberapa pelayan dibawa ke ruang bawah tanah dan dibunuh. Menurut Edvard Radzinsky dan Dmitrii Volkogonov, perintah datang langsung dari Vladimir Lenin dan Yakov Sverdlov di Moskow. Itu perintah datang dari atas telah lama diyakini, meskipun ada kurangnya bukti keras. Telah dikemukakan bahwa eksekusi mungkin telah dilakukan atas prakarsa pejabat Bolshevik lokal, atau bahwa itu adalah pilihan yang disetujui di Moskow harus pasukan Putih mendekati Yekaterinburg. Radzinsky mencatat bahwa pengawal Lenin secara pribadi menyampaikan telegram memerintahkan eksekusi dan bahwa ia diperintahkan untuk menghancurkan bukti.
 

Revolusi Rusia dan dunia 

     Leon Trotsky mengatakan bahwa tujuan sosialisme di Rusia tidak akan terwujud tanpa keberhasilan revolusi dunia . Memang, gelombang revolusioner yang disebabkan oleh Revolusi Rusia berlangsung sampai 1923. Meskipun harapan awal untuk sukses dalam Revolusi Jerman 1918-1919 , di singkat Republik Soviet Hungaria dan lain-lain seperti itu, tidak lain Marxis gerakan pada saat itu berhasil menjaga kekuasaan di tangannya. 

     Masalah ini tunduk pada pandangan yang saling bertentangan tentang sejarah komunis oleh berbagai kelompok Marxis dan pihak.
 Joseph Stalin kemudian menolak ide ini, yang menyatakan bahwa sosialisme adalah mungkin di satu negara. 

     Kebingungan tentang posisi Stalin pada masalah berasal dari kenyataan bahwa ia, setelah kematian Lenin pada tahun 1924, berhasil digunakan argumen Lenin - argumen bahwa keberhasilan sosialisme membutuhkan para pekerja dari negara-negara lain dalam rangka untuk terjadi - untuk mengalahkan pesaing dalam partai oleh menuduh mereka mengkhianati Lenin dan, oleh karena itu, cita-cita Revolusi Oktober.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates
Halo - Busy